Love Me Like You Do #08

.

Kyuhyun mendengus, lalu membingkai wajahku. “Kau tahu, menjadi teman berlayarmu rasanya 6 hari takkan pernah cukup. Harusnya kita mengambil 12 hari perjalanan. Karena setiap jengkal dari kapal ini, aku sangat ingin menikmatinya bersamamu,” tuturnya. Kupu-kupu di perutku menambah pasukannya untuk menggelitikku. “Aku begitu tertarik padamu, Jiyeon-ah, jangan tanya mengapa karena aku juga tak tahu. Sejak kejadian salah paham di ujung kapal sampai detik ini, juga detik-detik berikutnya..”

Oh Tuhan. Aku bisa merasakan wajahku memanas, lebih-lebih dari suhu dalam microwave. Semua untaian kata yang dilontarkannya membuatku semakin jauh menapak kaki ke surga. Pria ini tertarik padakuㅡapa itu artinya ini bukan bertepuk sebelah tangan? Aku ingin teriak atau menerjunkan diri ke laut. Ini semua terlalu indah untuk menjadi nyata.

“Apa.. Kita akan bertemu lagi?”

.
.
.
.
.

chokyuyeon presents

.
.
.

Park Jiyeon

.
.
.

Cho Kyuhyun

.
.
.

Love Me Like You Do
chapter 8

.
.
.
.
.
.
.

 

Suaraku terdengar tercekat. Itu adalah semua perasaanku yang terkumpul menjadi satu pertanyaan. Aku menatapnya penuh harap bahkan tanpa sadar aku menggigit kuat bibir bawahku. Dibalik lensa hitam kacamatanya, aku tak bisa membacanya. Tapi mulutnya yang terbuka sedikit, perlahan-lahan berubah menjadi senyuman. Senyuman yang aku kagumi.

“Ya. Kita akan bertemu lagi,”

Detik berikutnya, tanganku menggapai kacamatanya dan melepasnya. Kemudian kedua lenganku melingkar di lehernya, kakiku berjinjit dan bibirku menyentuh bibirnya. Aku menciumnya. Dengan semua perasaanku untuknya, aku menciumnya. Kyuhyun nampak terkejut, tapi sejurus kemudian lengannya membalas melingkar di pinggangku. Dia memiringkan kepalanya dan membalas lumatan bibirku. Bibirnya begitu lembut dan menyapu permukaan bibirku hingga lipcream-ku tak tersisa disana. Kami berhenti sejenak, lalu saling mengecup dengan manis. Dia membuatku kecanduan, bahkan hanya dengan bibirnya.

Kening kami saling menyatu. Aku menarik nafas panjang karena dadaku terasa kosong, tapi tidak dengan hatiku. Hatiku serasa penuh dengan bunga-bunga berbagai rupa dan kupu-kupu jungkir balik di perutku. Aku bahagia.

Kyuhyun mengusap bibir bawahku yang basah karena ulahnya. Bibirnya mengulum senyum yang menular padaku. Kami saling menatap dan aku bisa merasakan sinar bahagia di matanya. Ya Tuhan.. Aku benar-benar menginginkannya.

“Kau menarik, Jiyeon-ah. Kupikir aku sudah jatuh padamu..”

.
.
.
.
.

Ballroom utama cruise The Crystal begitu megah dan mewah. Desain klasik futuristik ditemukan disini. Ada dua tangga melengkung yang menjadi penghubung pintu masuk dengan lantai dansa dibawah sana. Kelompok musik yang sama dengan kelompok musik di pertujukkan orchestraㅡyang kami lewatkan, tentu sajaㅡdua hari lalu. Mereka memainkan musik untuk berdansa waltz yang manis dan lembut. Kyuhyun bilang dia akan menunggu di ballroom karena ingin melihatku turun dari tangga seperti Rose dalam film Titanic. Konyolnya. Sebuah chandelier mewah berlapis emas dengan gantungan kristal yang berkilauan tergantung di tengah ruangan. Di sekeliling ruangan ada lampu-lampu kristal yang memberi cahaya kekuningan yang membuat ruangan ini nampak glamour. Karpet merah dengan corak indah dan tirai-tirai dengan sulaman emas menambah nilai keindahan ruangan ini. Para pelayan membawakan champagne dengan gerakan gesit menyelip diantara penumpang yang memakai gaun dan suit. Sungguh acara kelas atas. Aku baru saja masuk, sendirian, mengabaikan tatapan beberapa pria yang ingin aku menggamit lengan mereka. Maaf saja tapi.. aku hanya ingin menyelipkan tanganku di lengan pria itu. Kyuhyun.

Gaun ini indah, masih ada label harga dengan nominal hitungan dollar begitu aku menemukannya. Hyeri sialan. Aku tak tahu harus berterima kasih atau mengomelinya karena sudah menghamburkan banyak uang untukku. Gaun bergaya Yunani yang indah berwarna turqouise berbahan satin. Kerahnya berbentuk V yang melintang berbeda arah dan diikat dengan ban kecil di pinggangnya. Belahannya agak rendah, tapi aku putuskan untuk tidak memakai dalaman yang menonjolkan dadaku. Tanpa berpakaian terbuka pun Kyuhyun sudah tertarik padaku. Ha. Batinku tertawa sinis. Potongan cut out di bagian pinggang yang memperlihatkan sedikit kulitku dan punggungku terlihat karena modelnya yang backless meskipun tidak serendah kerahnya. Gaun itu menjuntai jatuh sampai melebihi mata kakiku, membuat stripped heels putih yang kupakai agak tenggelam. Tak masalah. Sebuah kalung emas dengan bentuk bundar kaku melingkar di leherku. Jika aku memakai sebuah tiara yang terbuat dari anyaman daun salam mungkin aku benar-benar seperti ratu kerajaan Athena. Tapi aku hanya menggerai rambut hitam bergelombangku.

Aku berjalan mendekati tangga, mataku menyapu seluruh isi ballroom. Aku berusaha tetap tenang untuk menemukan Kyuhyun. Di bawah sana, aku melihatnya berdiri tak jauh dari tangga. Dia berdiri di tempat yang mudah terlihat, sebenarnya. Kyuhyun nampak mengobrol dengan seorang penumpang yang terlihat seperti orang Prancis, pria berambut emas dengan bintik-bintik samar di wajahnya. Aku kembali menarik nafas dalam-dalam. Here we go. Aku melangkah menuruni tangga dengan gerakan anggun seperti Rose. Oh, aku suka akting sepertinya. Ketika kakiku menapak setengah jalan, Kyuhyun akhirnya menyadari kehadiranku. Dia menoleh padaku dan berhenti berbicara, menatapku tanpa berkedip. Bibirnya sedikit terbuka. Dia tampak terpesona.

Batinku memegang piala emas dengan wajah sukacita.

Aku berusaha rileks saat memberinya senyuman tipis. Kyuhyun membalas senyumanku dengan senyum lembut. Oh Tuhan. Jantungku berdebar kencang. Sampai aku hampir mendekati anak tangga terakhir, Kyuhyun permisi pada lawan bicaranya tadi dan berjalan mendekatiku. Kyuhyun bersikap seperti Jack dan menyodorkan tangannya padaku. Aku menyambutnya dengan senyum terbaikku.

“Kau begitu.. mengagumkan,” bisiknya begitu aku berdiri disampingnya. Lengannya dengan cepat merengkuh pinggangku. Dia begitu gentleman.

Aku tersenyum malu. “Terima kasih. Kau juga.. ehm, tampan,”ㅡsetiap saat aku melihatmu.

Kyuhyun kembali tersenyum. Astaga, siapa pria sempurna di depanku ini? Kyuhyun memakai setelan tuxedo hitam, kemeja putih dan dasi kupu-kupu hitam. Dia tampan. Dia tampan. Dia tampan. Rambutnya berada pada mode yang kusukai, disisir tanpa poni. Membuatnya terlihat lebih dewasa dan menggairahkan. Oh, pikiranku mulai kotor. Tapi itulah kenyataannya. Batinku meringis.

Kyuhyun membawaku melangkah ke tengah ruangan. Sepertinya acara sudah dimulai. Kupikir dia akan mengajakku berdansa sekarang tapi ternyata tidak. Dia berbelok ke pinggir lantai dansa dan menghentikan seorang pelayan untuk mengambil dua gelas champagne. Kami bersulang singkat.

“Aku serius soal menyebutmu cantik,” kata Kyuhyun. Tunggu sebentar, Sir.. Hatiku butuh istirahat setelah bermarathon tadi.

“Be-Begitukah? Hmm.. Thanks,”

“Apa itu juga bagian temanmu?”

“Yah, sepertinya begitu. Dia membawakan total tiga gaun baru untukku. Kupikir semuanya takkan pernah terpakai,”

“Aku harus memberinya penghargaan,” gumam Kyuhyun. Aku tidak begitu menangkap maksudnya, tapi aku tak peduli. Musik berubah semakin lembut untuk berdansa. Meletakkan gelasnya, Kyuhyun kembali mengulurkan tangannya. “Dansez maintenant, mademoiselle?”

Aku tertawa pelan sembari memberikan tanganku. “Oui, Sir..”

Kyuhyun membawaku ke tengah lantai dansa. Benar-benar di tengah. Satu tangannya meraih pinggangku, setengah memelukku. Satu tangannya lagi yang masih bertaut dengan tanganku menggatung diudara. Aku meletakkan tanganku di bahunya. Jarak kami begitu dekat dan mata kami saling menatap. Kaki kami bergerak seirama dengan alunan musik. Dia begitu gemulai dalam dansa. Keahlian lain yang aku-hanya-tahu-dasarnya? Entahlah.

Dia begitu sempurna.

Musik mengalun semakin lembut ketika kami berada di tengah lantai dansa. Tatapan kami berubah intens dan matanya menatapku semakin membara. Dia terlihat tak mau melepaskanku barang sedetik pun. Bersamanya, aku benar-benar merasa begitu dihargai. Seperti seorang ratu yang begitu disanjung oleh sang raja. Meskipun kelompok musik di depan sana mengalunkan karya klasik, di dalam kepalaku berputar sebuah lagu milik Ellie Goulding yang akhir-akhir ini rajin kudengar.

You’re the light, you’re the night
You’re the color of my blood
You’re the cure, you’re the pain
You’re the only thing I wanna touch
Never knew that it could mean so much, so much..

Begitu Kyuhyun memutar tubuhku, aku merasa sedang melayang di angkasa. Lengannya kembali menangkapku hingga jatuh ke pelukannya. Saat dia membuatku menjuntai ke belakang, lalu menegakkanku kembali hingga hidung kami bertemu. Dia begitu berbahaya bagiku karena menyesakkan nafasku hingga aku merasa sekarat. Siklus itu terus berulang sampai tiga kali dalam dansa kami. Setiap sentuhannya membuatku melayang.

I’ll let you set the pace
‘Cause I’m not thinking straight
My head spinning around I can’t see clear no more
What are you waiting for?

Detik itu seperti terhenti. Seakan semua sosok disekitar kami menghilang, meninggalkan kami berdua. Tanpa musik. Hanya kami. Kyuhyun kembali menyentuh daguku hingga turun ke leher dan menyusup ke balik tengkukku. Aku menutup mataku menunggu semuanya terjadi. Bibir kami kembali mengecup, begitu lembut dan dalam.

“Aku..”

Nafasku ikut berhenti. Kyuhyun membuka matanya, menatap dalam ke arah dua manik mataku.

“…aku menginginkanmu.. Jiyeon-ah..”

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
to be continued.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

A/n:
Chapter 8! /ngumpet/
“Potong bebek angsa, masak di kuali. Kyuyeon mau yadong, tapi author potong~🎵”
/iya gue tau lagunya gak nyambung/ /lol attack/

Gaun yang dipakai Jiyeon itu inspired by Jade from Little Mix. Keren lho gaunnya, cukup terbuka, tapi bukan terbuka yang ‘tumpe-tumpeh’. Sexy yet glamorous..
“Apalagi kalo eneng Jiyeon yang pake,” kata abang Kyu. Author pun iri. Author hanya bisa tersenyum dan berbalik, menceburkan diri ke laut. End of author’s life.

Chapter depan bakal adaㅡah, pasti udah ketebak. Lol.

Permintaan seperti update cepet/dipanjangin/minta konflik jawabannya cuman satu; balik lagi baca a/n gue sebelumnya ya capek ngetik hal yang sama berulang-ulang lol. Terima kasih banyak untuk semua review & supportnya❤

With kyuyeon lagi main gaplek di depan rumah author,
chokyuyeon