Love Me Like You Do #02

.

Dengan kecepatan kilat aku berbalik dan mencari tangga. Menuruni tangga dengan tergesa dan bahkan hampir terjatuh. Oh ayolah, ini baru hari pertama! Aku tidak mau liburan gratisku harus berubah mencekam karena sebuah peristiwa bunuh diri. Itu akan sangat merepotkan.

Dia sudah menaikkan kakinya keatas pagar. Aku mempercepat lariku dan berusaha menghindari orang-orang yang melintas. Mereka menatapku dengan heran, tapi aku tak peduli. Sialan, apa mereka tidak melihat ada seorang calon bunuh diri diujung sana?! Begitu jarakku dengan pria itu hampir dekat, aku pun berteriak.

“Hentikan!! Siapapun kau, hentikan itu!!!”


.
.
.

chokyuyeon presents

.
.
.

Park Jiyeon

.
.
.

Cho Kyuhyun

.
.
.

Love Me Like You Do
chapter 2

.
.
.

Romance, T rated, full of Jiyeon’s point of view

.
.
.
.
.

Dia berhenti, namun tak menoleh padaku. Mungkin dia tengah memasang wajah ‘seperti-ada-yang-berteriak-padaku’ namun hanya mengangkat bahu samar. Aku bahkan menggunakan bahasa Korea, tololnya.

“Kubilang berhenti, bodoh!!!” dengan cepat kutarik punggung sweaternya hingga dia terhuyung ke belakang. Nampaknya dia kaget karena sempat berteriak.

“Uwaaa!!!”

“Kyaaa!!!”

Bruk!!

Kami pun jatuh bersama di lantai. Untungnya aku segera menghindar saat tubuhnya hampir menibanku. Dasar pria melankolis merepotkan! Bokongku sakit sekaliiii!

Dia mengaduh sama sepertiku, namun segera berbalik menghadapku. “Apa yang kauㅡ”

“APA KAU BODOH?!” semburku tanpa pemanasan. Dengan bahasa Korea pula. Aku tak peduli dia mengerti atau tidak. “Kau pikir bunuh diri itu adalah suatu penyelesaian masalah, hah?! Kau bahkan hampir membuat masalah baru untuk orang-orang yanh berada di kapal ini, bodoh! Kau ini laki-laki, kan?? Hah?? Kenapa mentalmu lembek sekali?!!”

Dia menatapku, kaget. Dan demi Tuhan, wajahnya…

TAMPAN!!!!!!!!

Sialan! Batinku mengumpat kasar pada mulutku. Pria ini benar tampanㅡsetampan punggungnya, duh.

“Hah?” kata itu meluncur dari celah bibirnya yang penuh dan menggoda siapapun untuk mengecupnya. Uh, sialan, apa yang aku pikirkan?

Aku berdeham singkat. Lalu kembali memasang wajah tegas padanya. “Tolong hentikan pemikiran bodohmu soal bunuh diri. Itu takkan menyelesaikan apapun, sungguh! Berhentiㅡ”

“Changkkaman! Apa maksudmu?” oh, dia berbahasa Korea. Wajahnya memang cukup oriental tapi hidung tinggi dan dahi lebarnya membuatku sempat mengira dia orang asing. “Bunuh diri.. siapa?”

“Kau! Kau ‘kan yang mau bunuh diri?” tuduhku yakin. Aku berdiri dan dia masih terduduk di bawahku, menatap bingung padaku. Matanya tajam dan alisnya lebat. Pipinya gembul dan kulitnya putih bersih.. Tanpa tompel satupun. Oh sial.

“Kau memanjat besi pagar ini, tentu saja untuk melompat ke dalam air, bukan? Aku sudah tahu maksudmu, tak usah berpura-pura polos! Tenang saja, aku takkan membocorkan percobaan bunuh diri-mu asal kau tak melakukan hal-hal aneh diatas sini.”

Dia memiringkan wajahnya padaku, lalu wajahnya yang penuh kebingungan itu berubah menjadi geli dengan cepat. Bahkan dia tak bisa menahan tawanya.

“Pffffttttt, hahahahahaha!!! Ahahahahaha!!!!”

Oh, aku baru saja mendengar nyanyian surga. Suara tawanya saja memabukkan. “K-Kenapa kau tertawa?” tanyaku heran. Sebuah pemikiran tak enak menyelinap di benakku. Oh, jangan katakan..

“Maaf,” dia berdeham dengan indahnya. Lalu tersenyumㅡgeliㅡpadaku. “Kau berpikir aku akan bunuh diri? Melompat dari pagar besi ini?”

Kepalaku mengangguk kaku. Dia kembali tersenyum, lalu menggeleng.

“Tidak, kau hanya salah paham. Sungguh, aku tidak berniat bunuh diri di atas kapal yang indah ini,”

Uh-oh, aku salah paham. Untungnya tempat ini agak terasing dan semua orang nampak sibuk sendiri. Kalau ada orang lain yang mendengar percakapan iniㅡmungkin aku yang akan menceburkan diri ke laut.

“Ta-Tapi.. Kau.. Kau memanjat pagar! K-Kau ingin melompat, bukan??”

Dia mengangguk. “Aa, memang.”

“Ke.. Kenapa..”

“Aku memang ingin melompat, tapi bukan ke dalam laut,” suaranya kembali terdengar geli. Kemudian dia bangkit berdiri, membersihkan celananya dari debu dan menatap padaku. “Kau mau tahu kemana aku akan melompat?”

Aku tidak menjawab. Mataku sama sekali tak berkedip kearahnya. Dia kembali mendekati pagar, lalu menaikkan sebelah kakinya dan melompat melewatinyaㅡkebawah.

“Astaga!” pekikku dan mendekati pagar dengan tergesa. Tanganku mencengkram besi dengan kuat membayangkan tubuh pria itu terhempas ke laut. Tapi aku tak mendengar apapun. Dengan kewaspadaan tinggi aku mengintip ke bawah. Menemukannya berdiri satu tingkat rendah dibawahku, mengangkat sebelah tangan dan tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih bersih.

“Hai,” ucapnya dengan wajah santai. Aku menghela nafas tanpa sadar.

“Kenapa.. bisa..” aku mengarah pada tempat yang ia pijaki. Masih ada tempat yang lebih rendah lagi? Semacam koridor namun tak ada pagar pembatas. Mungkin area yang hanya bisa dimasuki staff atau tukang bersih-bersih kapal. Dibawah sana laut terlihat tenang.

“Kau harus mencobanya. Kemarilah,” serunya. Aku menggelengkan kepalaku cepat. Kurasa terlalu tinggi, lagipula tak ada pagar pengaman disana.

“Ini aman. Melompatlah seperti caraku tadi,” lanjutnya dengan wajah tenang. “Kau takkan menyesal melompat dari sana jika melihat apa yang bisa kau dapatkan disini,”

Aku mengernyitkan dahiku dalam. Wajahku penuh kewaspadaan dan ragu. Tapi pria disampingku malah tersenyum simpul seolah dia baru saja mengajakku melihat cuaca bagus diluar rumah. Aku menahan nafasku. Entah kenapa melihatnya tenang begitu membuatku penasaran. Oh ayolah, hanya lompatan pendek.

Untungnya aku memakai jeans lentur. Berpegangan pada pagar besi, aku mulai melangkahinya dan berdiri menggantung di sisi luar. Rambutku yang terikat ponytail menampar pipiku beberapa kali, tapi aku tak peduli. Atensiku mengarah pada pria itu yang kini berada tempat dibawahku. Baiklah.

Hup!

“Kyaaa!” pekikku saat tubuhku nyaris oleng, namun aku merasakan sepasang lengan mengitari pinggul dan punggungku. Itu lengan miliknya!

“Sampai dengan selamat,” ujarnya dengan suara baritone yang berat namun lembut. Seketika itu pula dia melepas rengkuhannya pada tubuhku dan mundur agar bisa berdiri disampingku. Matanya memberi kode agar aku menoleh ke arah depan.

Oh astaga.

Laut terasa begitu dekat, bahkan seperti berada di pinggir kolam renang raksasa dengan warna biru jernih yang berkilau diterpa sinar matahari. Kapal masih berada di mulut marina maka laut di depan kami belum begitu dalam. Air laut nampak jernih dan memamerkan terumbu karang yang terlihat begitu dangkal. Ada ikan-ikan kecil yang berenang pula. Batu-batuan dibawah sana terlihat jelas. Rasanya aku ingin melepas Converse-ku dan mencelupkan kaki disana.

Neomu areumdawoyeo..” bisikku tanpa sadar.

“Ini belum seberapa. Tunggu beberapa menit lagi,” sahutnya seraya melirik pada arloji hitam yang ia kenakan. Sepertinya pria asing disampingku menyukai warna-warna gelap, sepertiku.

Tooooooooot! Toooooooooot!

Kapal berguncang, aku kembali memekik dan mencari pegangan. Dengan santainya dia menyodorkan lengannya untuk menjadi peganganku. Detak jantungku bertalu semakin keras saat merasakan tempat yang kupijak bergeser perlahan.

“Apa yang terjadi??”

“Kapal meninggalkan marina. The Crystal memulai perjalanan menuju Dubai,”

Aku melebarkan mataku. Kapal sudah bergerak! Perjalananku akan segera dimulai!

Harusnya aku berada di dek utama, meminta sedikit wine dan bersandar nyaman di salah satu pagar besi saat kapal meninggalkan marina. Namun kini aku berada di ujung kapal, benar-benar ujung, bersama pria tampan yang tidak kukenal. Tapi aku tak menyesali hal itu. Karena pria ini benar soal apa yang akan aku dapatkan jika aku berada di sampingnya.

Kapal bergerak maju, dan kami ada di ujung bagian depan kapal. Ini sama seperti kau tengah menjalankan kapal ini dengan tanganmu sendiri. Melihat dengan jelas bagaimana kapal membelah lautan hingga menimbulkan ombak sedang. Menjadi orang yang melihat apa yang kapten kapal lihat di ruang kemudi.. bahkan lebih jelas. Sensasi bias air laut beserta angin yang menabrak wajah. Ini benar-benar perdana bagiku.. bahkan mungkin tak banyak orang yang bisa mendapatkan sensasi ini.

Dia masih berdiri tenang di sampingku. Sepertinya dia kembali melempar senyum geli pada ekspresi takjub a la anak TK milikku. “Nah, apa kau benar-benar berpikir aku akan bunuh diri dan melewatkan pemandangan ini begitu saja?”

Aku menoleh padanya. Sialan, dia tampan sekali. Dalam sejarah ketertarikanku dengan pria, mungkin ini pertama kalinya aku dengan lantang mengucap tampan pada seorang pria yang baru kutemui. Ada getaran berbeda saat melihat wajahnya, dibanding pria-pria sebelumnya. Aku merasakan wajahku memerah karena dia masih membahas hal memalukan tadi.

“Ha-Habisnya kau berniat melompat.. Memangnya tidak ada tangga disini??”

“Ada kok,” dia mengarahkan ibu jarinya ke belakang bahunya dimana sebuah tangga besi panjat berada dengan wajah mengejek. Aku melotot padanya.

“Lalu kenapa kau tidak menggunakan tangga?!”

“Malas,”

What the hell.

“Lagipula sensasinya beda dengan melompat,” sambungnya. “Kau juga sudah mencoba sendiri, bukan?”

Aku mengalihkan wajahku yang terasa panas. Huh, menjengkelkan.

“Kenapa kau bisa tahu tempat ini?” tanyaku mengalihkan.

“Aku baru menemukannya sewaktu berkeliling,”

Aku mengangkat sebelah alis, lalu dia kembali menoleh pada laut. Tak mau ambil pusing, aku kembali mengarah laut. Kini warna air laut semakin gelap, semakin dalam.

“Kau berasal dari Korea?” dia bertanya setelah hening agak lama.

“Ya. Seoul,” jawabku. “Kau juga?”

Dia mengangguk.

“Kita belum berkenalan sejak tadi,”

“Ah, benar juga..” dia kembali menyengir. Dia mengulurkan tangan terlebih dahulu. “Aku Kyuhyun.”

Hanya itu? Melihat wajahku yang nampak aneh, dia kembali melanjutkan.

“Akan lebih seru jika kita tak saling menyebut nama marga masing-masing. Bagaimana?”

Aku tidak mengerti apa maksudnya, nampaknya dia ingin membuat suatu permainan. Dia kembali terkekeh.

“Kita bermain saja. Kupikir kita bisa berteman baik selama berada diatas kapal ini. Karena kita bertemu di kapal yang istimewa, menarik juga jika kita berkenalan dengan cara yang istimewa juga. Selama 6 hari perjalanan disini, kita akan saling memanggil nama belakang. Di hari terakhir kita bisa mengatakan marga masing-masing,”

“Kau berusaha terlihat misterius, eoh?” aku menyipitkan mataku.

“Percayalah, semua pria ingin terlihat seperti itu,” dengusnya. “Namamu, nona.”

Jeda sebentar sebelum aku menyambut tangannya. “Jiyeon,”

“Nama yang bagus dan cocok untukmu,”

Uh, pipiku kembali panas. Tapi aku berusaha tetap terlihat datar di depannya, dan dia kembali memasang wajah geli.

“Kau nampak tak begitu suka dirayu. Well, aku juga tak mau kena damprat teman berlayarmu,” ujarnya.

“Aku datang sendiri,” selaku dengan yakin. Yakin? Untuk menyakinkan siapa? Untuk menyakinkan apa?

Mulutku semakin terasa besar dan secomel Hyeri.

Kyuhyun menaikkan alisnya. “Jinjja? Kau bisa menikmati perjalanan istimewa ini sendirian?”

Ne. Apa terdengar aneh?”

Aniyeo,” Kyuhyun menggeleng. “Aku juga sendiri,”

Aku tidak tahu tapi ada bagian dari sudut batinku yang menari-nari bahagia mendengarnya.

“Oh.” respon bodoh seperti biasa, Park Jiyeon.

“Nah, karena kita sama-sama datang sendiri.. Bagaimana kalau kita menjalin hubungan?”

“Apa?!” teriakku heboh. Tapi aku mendengar nada gembira yang kuragukan berasal dari mulutku. Mulut besarku.

“Bukan hubungan seperti yang kau pikirkan,” ralatnya dengan wajah geli. Apa aku begitu lucu di matanya? Lucu aneh atau lucu ha ha? “Kita bisa berteman. Teman berlayar. Kita bisa menghabiskan waktu bersama disini, kecuali kau memang ingin menikmati kapal sendirian.”

Tadinya, ya. Aku ingin mengisolasi diriku. Seperti orang berpenyakit rabies akut. Tapi kini, tidak lagi.

“Baiklah,” ujarku. “Itu terdengar menyenangkan. Lagipula kau benar.. ini perjalanan yang terlalu istimewa untuk dihabiskan sendirian,” kau menjilat ludah sendiri, Park Bodoh Jiyeon.

Senyuman di bibirnya kembali berkembang. “Pilihan tepat.”

“Teman berlayar yang saling menyembunyikan identitas?” mulutku benar-benar gatal soal pemikiran yang satu ini. Kyuhyun malah menyeringai.

“Menarik, bukan?”

Dia suka bermain-main. Aku bisa menyukai pemainㅡouch! Batinku menabokku dengan tak hormat karena pikiran melencengku.

“Mungkin kita bisa saling bercerita soal early life.. tapi tidak secara gamblang,” terang Kyuhyun. Matanya benar-benar menyipit geli padaku.

“Hmm, terserahlah.” aku malas berpikir. Pokoknya seperti bermain serial misteri atau detektif? Atauㅡah, sudah kubilang aku malas berpikir.

“Nah, sekarang kita bisa naik ke atas,” ujarnya. “Acara pembukaan di dek utama terdengar menyenangkan. Kita bisa meminum wine bersamaㅡkau suka wine?”

“Ya, tapi bukan pecinta. Itu adalah minuman yang cocok dengan liburan dan bersantai diri,”

“Kita sudah menemukan suatu kecocokan,” Kyuhyun menyeringai lagi, lebih seksi. Oh Tuhan, dia memang seksi! Atau paling tidak, bibirnya.

“Kupikir kau jauh lebih maniak dariku. Dari caramu berbicara,”

“Aku suka wine dimanapun dan kapanpun,” Kyuhyun mengangkat bahunya. Lalu Kyuhyun mengajakku menaiki tangga tadi dan berjalan menuju dek utama. Kyuhyun menyisir lembut rambut kecoklatannya yang agak berantakan karena tertiup angin. Kyuhyun menyingkirkan poninya hingga dahi indahnya terpampang jelas.

Demi Tuhan, aku selalu menyelipkan kata pujian dalam setiap deskripsiku untuk pria disampingku ini. Gila, gila. Ini perdana. Aku tak tahu apa reaksi Hyeri atas hal ini. Mungkin dia akan berlari cepat kearah kami, meraih kepala kami dan membenturkannya agar kami menempel satu sama lain.

For two, Sir?” seorang staff wanita asing bertanya pada Kyuhyun begitu kami mencapai dek kapal yang ramai. Kyuhyun mengangguk dan wanita bernametag Chloe itu bertanya nama kami.

“Mr. & Mrs. Jo,” jawabnya lancar.

Juga dengan lancarnya membuat darahku naik ke wajah.

Mr. & Mrs.??!?!?! Itu ‘kan untuk sepasang suami istri!!!!!!!

“Kuharap itu bukan margamu,” ucapnya jenaka saat kami berjalan ke tempat duduk yang disediakan Chloe. Sebuah meja untuk dua orang, sempurna sekali.

“Kau tidak beruntung,” jawabku dengan wajah menyesal yang dibuat-buat. “Itu margaku. Jo,”

Matanya terbelalak. “Benarkah??”

Aku terdiam, menatapnya datar. Dia terlihat begitu shock, astaga.

“Gotcha!”

Aku tertawa. Dia terbengong.

“Sudah berani mengerjaiku, Mrs. Jo?” cibirnya namun tertawa geli. Aku meredakan tawaku dan menyipit kearahnya.

“Balasan karena kau membuatku salah paham tadi,” sahutku enteng.

“Hei, itu diluar keinginanku. Bahkan tak terpintas di benakku,”

“Karena aku melihatmu dan membuat khawatir,”

“Woah! Terhormat sekali telah membuatmu khawatir bahkan sebelum mengenalmu,” ujar Kyuhyun dengan senyuman manis. Sial, begitu menyilaukan. Aku hanya bisa memutar kedua bola mataku meskipun wajahku kembali terasa panas.

Dek utama begitu luas dan diisi ratusan meja bertaplak kain linen putih bersih. Kami menempati meja sedikit di belakang namun kupikir ini posisi terbaik. Semua orang bisa terlihat dari atas sini. Seorang pelayan berambut pirang menyajikan kami red wine. Kyuhyun terlihat sumringah dan memutar gelasnya dengan seksama, menghirup aroma dengan penuh penjiwaan dan meneguk perlahan. Terlihat jelas dia begitu menyukai minuman fermentasi ini.

Seorang pria paruh baya memakai pakaian a la pelaut lengkap dengan topinya naik ke atas sebuah podium. Dia memperkenalkan diri sebagai Dennis George, sang kapten kapal. Wajahnya sangat ramah saat George menyampaikan pidato selamat datang untuk para penumpang. George mengangkat gelas champagne miliknya keatas, mengajak untuk bersulang. Kyuhyun pun melakukan hal yang sama, namun menoleh padaku.

“Untuk hubungan teman berlayar kita selama enam hari kedepan,” ujarnya.

CHEERS!!!!”

Aku tersenyum. “Untuk waktu yang akan kita habiskan bersama selama enam hari kedepan,”

Dan gelas kami pun berdenting nyaring bersama.

 

.
.
.
.
.
to be continued.

 

A/n:
Chapter 2! Bagaimana?
Karena ngerti banget perasaan seorang pembaca yang ‘ugh-lama-banget-sih-tuh-author-update-nya-gue-kan-udah-kepo-keburu-lupa-cerita-sebelumnya’ jadi gue sendiri males update lama. Karena support dari kalian precious banget lho :’) Tadinya mau seminggu sekali, sekarang jadi 3 hari sekaliㅡkalo gak ada halangan & kuota masih di angka cantik lol. Pendek ya? Memang, kan update cepet jadi gapapa dong kalo pendek pendek lol.
Ada special thanks buat kyuyeon8893 (eh bener gak tuh user lo je? wakakak) i lop yu pul ejeh❤

With kyuyeon lagi ngedate di depan gedung SM,
c h o k y u y e o n

67 thoughts on “Love Me Like You Do #02

  1. Woah daebak.. mdh2an 6 hr ini bkl keren.. jgnkan 6hr dlm wkt brp jam aja deh mrk udh cocok trs sk n romansa2 yuhuuui di atas kpl.. kwkwkk.. ga perlu smp nc saeng tp klo bs mrk tdr skmr aja nti trs pelukan gt biar lbh romantis wkkwwk plak..

    Like

    1. Hehehehe semoga 6 hari berikutnya adalah 6 hari penuh cinta a la kyuyeon lol. Buat yang ini emang gak ada NC nya eon *ups spoiler* cuman nyerempet (?) kekekekek. Baru kenal masa udah sekamar? Ah eonnieeee kekekekekek kita liat nanti😝😝

      Like

      1. Kwkwkwwkk gpp deh serempet dikit2 ga mslah.. yuhuuu.. kwkwwk plak.. ia gpp kan pesona kyuyeon ga bs d tolak biarin aja jd nti hr ke 3 gt buat mrk mabuk aja trs ga sngj ktdrn skmar trs plukan akhrx jd deh bnih cintax.. wkwkw plak.m

        Like

      2. Ih eonnie yadong juga ternyata *padahal sendirinya juga suka yadong lol* kekekekek😆
        pokoknya eonn tungguin aja kisah selanjutnya dengan penuh pesona dari cho kyuhyun kekekek dia gak sejutek ff2ku yang kemaren kok lol

        Like

  2. Wah wah…jiyeon salah paham .krain kyuhyun mau bunuh diri.tapi dari situ akhirnya mereka ketemu.dan mau menghabiskan 6hari bersama.semoga 6hari itu dah ada bias” cinta diantara mereka.mau nya sh ada romantisnya..apalagi nc suka banget wkwwkkkk..

    Like

  3. Makin seru aja.. Beruntungnya jiyeon bisa ketemu cowok kece kayak kyuhyun… Semoga aja hubungan mereka g berakhir sebatas teman berlayar aja..

    Like

  4. Hhahaha.. Malu akut ituh si jiyi, sekalian nyebur aja ji biar basuh malunya.. Eung, jiyi langsung terpesona ama ketampanan kyu yg menurut jiyi ‘setampan punggungnya’.. untung kyu orangnya easy going, bukan type yg cool keterlaluan. Jadi kan mereka cepet akrab. Di tunggu yaa moment kyuyeon 6 hari di the crystal..

    Like

  5. asiikkk yaa.. 6hari dikapal jadi teman berlayar… jiyeon udh kesemsem ajh sama kyuuu~~~ Oh KyuYeon ({})
    suka bgt sama gaya bahasanya tulisan mu eonnie author (y) daebakk!

    Like

  6. berkat kesalah pahaman,mereka jadi punya teman,,,mr & mrs jo..saling merahasiakan marga,wuah gak sabar lihat moment kyuyeon.

    jangan2 kamar mereka juga ntar bersebelahan.

    kalau benar tambah keren..jadi penasaran ama yg dipikirkan kyu tentang jiyeon…

    Like

  7. kyu ny misterius… Perkenaln tanpa marga. Hadeh, apa yg bkaln trjd tuh selama 6 hri. Bru bbrp jam aja mrk udah akrab n y ji bruntung g jdi mengisolaskn dri mlh ditmenin pria tampan. Hahaha,. N mari kt lhat bgaimana kisah mr & mrs. Jo selanjutnya’

    Like

  8. Wahhh Jiyeon udah nemunin teman berlayatnya buat 6 hari tp mudah2an tetep lanjutya sampe k luar dari kapal 😀

    Gak sabar nungguin Pov Kyuhyun penasaran apa reaksi Kyu pas liat Jiyeon!! Apa bakal seantusias Jiyeon 😀

    Like

  9. hahahaha Jiyeon jiyeon.. makanya tanya dulu itu si kyuhyun mau ngapain jadinya kan gak malu begitu.. padahal maksudnya mau jadi superhero eh ternyata tidak jadi hahaha

    Like

  10. yeaaa Cho Kyuhyun strikes! you know how to manage your charm really well, dude! you are trying to be mysterious, aren’t you? lulz Jiyeon must be fall right away kkkk

    can i call you “author-nim”? ini plot Kyuhyun nya interesting bgt buat Jiyeon suspicious dengan identitasnya Kyuhyun hihi

    Like

  11. hhaha ternyata kyu ga akan bnuh diri 😀 kkeke jiyeon pasti malu bnget tuh xD ya meskipun begitu, di beruntung bisa ktemu kyu. Aaa apalagi akan menghabiskan waktu selama 6 hari dikapal ^,^

    Like

  12. tuh kan jiyeon salah paham…kkkk…aaa kyuyeon main misteri2an yah…gak nyebutin marga masing2…gmna yaah ksh kyuyeon slnjutnya….next aja aaahhh….hehe….^^v

    Like

  13. Nungguin moment romantisnya >_<
    Hubungan mereka terbilang unik menurutku. Kyuhyun nya misterius banget, tapi awas aja kalo dia malah ternyata seorang bajingan. Jangan ampe bikin Jiyeon nangis pokoknya

    Like

  14. Baca part 2 ini sy senyum2 sndiri. sebagai Kyuyeon shipper, sy seneng bgt bacanya.. hhehhe
    Demi apa ngiri bgt sama Jiyi di ff ini, udh dpt hadiah naik kapal pesiar, eh ketemu pria tampan macem Kyuhyun dan berkesempatan menghabiskan waktu 6 hari utk bersama.. 🙂

    Like

  15. Kyk nya jiyeon udh jatuh dlm pesona kyuhyun nih
    Mereka cepet deket
    Setelah 6 hari di cruise kelar langsung lanjut honeymoon aja ya kkkk

    Like

Leave a comment